Dear Diary


dear diary ku ingin cerita kepadamu
tentang nya yang dulu singgah di hatiku
sejak itu hidupku jadi bahagia
karena dia slalu ada di hidupku oh
tapi kini dia menghilang
dan tak tau entah (berada) dimana
diaryku ku merindukannya
pujaanku engkau ada dimana

telah habis air mata
tak sekedar kata2 ku curahkan
harusnya aku berlari sampai ke ujung dunia
untuk mencarinya oh

Membaca teks d atas mgkn tdk asing buat kita, lirik lagu dear diary yg pernah d nyanyikan oleh Ratu.

Mencurahkan segala ap yg hati kita rasakan di sebuah diary (buku catatan ttg perasaan) merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk meringankan beban pikiran yg mereka emban baik itu sebuah perasaan bahagia ataupun perasaan duka.

Tahukah anda, ternyata setiap manusia memiliki diary yang tercatat secara mutlak tanpa kebohongan, yg menggambarkan kehidupannya sehari-hari baik malam maupun siang. Tidak ada keraguan dalam catatan diary tersebut karena diary tersebut d catat oleh malaikat2 yg d utus oleh Allah SWT seperti yang diterangkan dalam sebuah hadits : "bahwa setiap manusia dijaga oleh dua malaikat. Salah satunya berada disebelah kanannya sebagai pencatat amal kebaikan tanpa kesaksian yang lain, dan yang satunya lagi berada disebelah kiri sebagai pencatat amal yang jelek".

Dalam riwayat yang lain dijelaskan: Ada lima malaikat yang menyertai manusia yaitu: dua malaikat menjaga pada malam hari, dua malaikat menjaga pada siang hari, dan satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya. Hal tsb sesuai dengan firman Allah Swt : "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang bergantian (menjaganya), dimuka dan dibelakangnya." (Qs. Ar-Ra'd: 11)
Yang dimaksud malaikat yang bergantian yaitu malaikat malam dan siang yang melindunginya dari jin, setan dan manusia. Kedua malaikat menulis amal kebaikan dan kejelekan diantara kedua bahunya, lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta dan ludahnya sebagai tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya.

Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya malaikat disebelah kanan itu lebih dapat dipercaya dari pada malaikat disebelah kiri. Maka ketika manusia beramal jelek dan malaikat disebelah kiri akan menulisnya, maka malaikat disebelah kanan berkata kepadanya: "Tunggu dulu, tunggulah selama 7 jam, jika dia beristighfar kepada Allah jangan kau tulis dan jika dia tidak beristighfar maka tulislah satu kejelekan."

Maka ketika dicabut nyawa manusia dan diletakkan dalam kuburnya, kedua malaikat berkata: "Wahai Tuhanku, Engkau telah menyerahkan kepada kami hambaMu untuk menulis amalnya dan sungguh Engkau telah mencabut ruhnya, maka ijinkanlah kami untuk naik ke langit." Maka Allah Swt. berfirman: "Langit telah dipenuhi dengan malaikat yang membaca tasbih, maka kembalilah kalian berdua dan bertasbihlah kepadaKu pada kubur hambaKu, bacalah takbir dan tahlil, dan tulislah bacaan-bacaan itu untuk hambaKu sampai dia dibangkitkan dari kuburnya.

Allah Swt. berfirman tentang malaikat Kiraman Katibin: "Aku menanamkan mereka Kiraman Katibin karena ketika menulis amal kebaikan mereka naik ke langit dan memperlihatkannya kepada Allah dan mereka bersaksi atas hal tsb. dengan berkata: "Sesungguhnya hambaMu si fulan berbuat sesuatu kebaikan demikian dan demikian." Dan ketika menulis atas seorang hamba amal kejelekan, mereka naik dan memperlihatkannya kepada Allah dengan rasa susah dan gelisah. Maka Allah Swt. berfirman pada malaikat Kiraman Katibin: "Apa yang diperbuat oleh hambaKu?" Mereka diam hingga Allah berfirman untuk yang kedua dan ketiga kalinya, lalu mereka berkata: "Ya Tuhanku, Engkau Dzat yang menutupi aib dan Engkau memerintahkan hamba-hambaMu agar menutupi aib-aib mereka. Sesungguhnya setiap hari mereka membaca kitabMu dan mereka mengharap kami menutupi aibnya." Lalu malaikat Kiraman Katibin mengatakan yang mereka ketahui tentang apa yang diperbuat seorang hamba. Allah Swt. berfirman: "Maka sesungguhnya kami menutupi aib-aib mereka dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui aib-aib."

Karena inilah mereka dinamakan Kiraman Katibin (yang mulia disisi Allah) dan yang mencatat amal perbuatan.

Diary yang satu ini memang sangat spesial, diary ini disebut jg dengan kitab catatan amal yang akan dijadikan salah satu pertimbangan perhitungan amal d hari perhitungan nanti. Rasulullah saw, membacakan firman Allah berikut ini :
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya. ( Al Zalzalah : 4 )
Lalu, beliau berdiri dan bertanya, “Apakah kalian tahu kabar yang terkandung dalam ayat ini?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau berkata, “Kabar berita yang dikandungnya adalah memberikan kesaksian atas amal yang dilakukan seorang hamba di muka bumi.

Maka jagalah DIARY kesayangan kita ini, jgn biarkan amalan jelek tercatat d diary ini krn ini adalah DIARY kesayangan kita... oh DEAR DIARY

bestk43l

Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia


Untuk saudaraku di Indonesia,

Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?

Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.

Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.

Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.

Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.

Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2tahun lalu, namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.

Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah, itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.

Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan, atau got-got apalagi ditempat sampah? saudaraku! Mereka mati syahid, saudaraku! mati syahid, karena serangan roket tentara Israel!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.

Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!

Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit mencari rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?

Perlu kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade.

Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Yah, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah, diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku.

Dan Perdana menteri kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.

Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah lahap, kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.

Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam, yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.

Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma satu jam saudaraku, tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan takaful di sana.

Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana Dengan kalian?

Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al-qur'an, umurnya baru 10 tahun, saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al-quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.

Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku, bunyi suara setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.

Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.

Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.

Oh, iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.

Akhhuka…..Abdullah ( Gaza City ..1430 H)


(Shared By Catatan Catatan Islami Pages)

Hidup adalah Belajar

“Hidup adalah belajar..belajar bersyukur meski tak cukup, belajar ikhlas meski tak rela, belajar taat meski berat, belajar memahami meski tak sehati, belajar sabar meski terbebani, belajar istiqomah meski tergoda, belajar dan trus belajar.!! karena hati seperti air laut.. bergelombang, pasang surut dan sering terbawa arus. maka teruslah belajar.!!”

Ingat kawan tidak ad yang salah dalam proses belajar, Allah menurunkan wahyu pertamanya kepada Rosulullah SAW yang berbunyi IQRA!! (BACALAH...!!) jangan pernah kita takut untuk salah dalam proses belajar, bahkan ketika Allah memberikan ujian dengan musibah itupun masih dalam proses pembelajaran, apakah kita bisa bersabar meski terbebani..

Jika hidup adalah belajar kapan ujian kan datang?
Karena hidup adalah belajar maka proses dari pembelajaran ini perlu di sisipi dengan ujian untuk mengukur keberhasilan dari proses belajar itu sendiri.



Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (Q.S Al-Baqarah:155)

Ayat ini menjelaskan bahwa bentuk ujian yang akan diberikan Allah kepada manusia diantarnya :

1. dengan sedikit ketakutan,
Setiap manusia siapapun itu takkan lepas dari perasan takut, takut mati, takut sengsara, takut jatuh miskin, takut putus, takut jatuh dari jabatan, takut turun jabatan, takut pensiun dan lain sebagainya bentuk rasa takut yang menghinggapi manusia. Ini adalah merupakan ujian yang pertama, orang yang tiddak lulus ujiannya dia akan berusaha melawan rasa takut itu dengan memohon pertolongan dari makhluk, ada yang pergi ke dukun ada pula yang melampiaskannya dengan mengumbar omongan yang tidak semestinya, tetapi bagi yang lulus ujiannya perasaan takut yang diberikan Allah kepadanya akan menjadikan dia lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Memohon perlindungan-Nya. dan semakin menyadari betapa lemah dirinya.

2. kelaparan,
Ujian yang ke 2 kelaparan, bisa berupa lapar dengan makna yang sebenarnya seperti yang di alami saudara-saudara kita yang kurang beruntung, atau lapar dengan makna majazi/kiyas/perumpamaan, seperti selalu lapar akan jabatan, kehormatan, harta dan lain sebagainya.

3. kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan,
Atau Ujian yang ke 3 kekurangan harta jiwa dan buah-buahan, bisa berupa ditinggal mati keluarga, kekasih, suami atau dengan datangnya bencana yang menelan harta, jiwa dan apa-apa yang menjadi milik kita hanya dengan hitungan detik, misal dengan gempa, stunami, gunung meletus, dll.


Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Q.S Al-Baqarah:214)

kawan, bila kita sambungkan dengan ayat yang selanjutnya" Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?"
Jelaslah semua cobaan yang diberikan Allah merupakan bentuk kasih sayang Allah pada hambanya yang terpilih. Kenapa demikian? Bukankan Allah menjelaskan pada ujung ayat " Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" Berarti hanya orang-orang yang sabarlah yang akan menjadi makhluk pilihan Allah yang akan menempati Surga-Nya.

bestk43l

Nasihat Buat Adik


Wahai adikku sayang
Dengarkanlah lagu ini
Yang sedang abang dendangkan
Moga menjadi nasihat untukmu

Di dalam kau meniti
Kehidupan ini
Yang penuh
Dengan pancaroba

Wahai adikku sayang
Patuhlah pada ibu ayahmu
Hormatilah gurumu
Janganlah melukai hati mereka

Kerana restu mereka
Penentu kejayaanmu
Di waktu kau mengejar Cita-citamu

Bersopan-santunlah berbudi bahasalah
Kepada semua
Jujur dan amanah jangan berdusta
Apa saja dilakukan

Berhati-hatilah jika memilih
Siapa sahabatmu

Jagalah pergaulanmu
Jagalah maruah dirimu
Agar kau selamat
Dari godaan dunia

Belajar bersungguh sepenuh hati
Agar kejayaan milikmu
Tabahkan hatimu menghadapi
Semua cabaran

Bersifat pemurah tolong-menolong
Pada yang memerlukan
Jangan sesekali melupakan perintah-Nya
Agar kau selamat dunia akhirat

by : Nazrey Johani

Manusiakanlah Manusia


Dear all my lovely students

"Manusiakanlah Manusia" Itulah kalimat yang harus kita tanam dalam lubuk sanubari kita.

Selama ini saya, anda, dan semua yang merasa dirinya manusia, belum bisa keluar untuk menjadi manusia.

Kita masih tunduk, masih dieksploitasi oleh orang yang lebih atas dari kita.

Hidup berkecukupan, dimanja orang tua dgn materi, berkesenangan dan sehat tidak membuat kita bersyukur justru kemiskinan, bersusah payah, penderitaan, dan sakit lah yg membuat mata hati kita terbuka, sehingga kita menyadari diri dan selalu bersyukur kpd Allah.

Manusia di ciptakan oleh Allah sebagai mahluk yg paling sempurna dan paling mulia, krn manusia memiliki kelebihan yg tidak d miliki mahluk lain, yaitu akal. Sebagai mahluk yang bersyukur maka gunakanlah apa yg menempel pada diri kita karena itu semua adalah amanah yg Allah berikan kepada kita.

Untuk kalian sebagai manusia yg sedang dalam proses belajar, tolonglah manusiakan manusia. Guru anda, Pegawai TU, Satpam & Cleaning Service, mereka adalah juga orang tua anda yg memberikan kasih sayang dengan caranya masing2, jgn mentang2 orang tua anda membayar Guru, TU, Satpam dan CS maka kita bisa semena-mena terhadap mereka, terhadap guru yg tidak d sukai, kalian seenaknya membantah perintah, terhadap pegawai TU dan CS kalian seenaknya memerintah. bahkan jika kalian tidak suka dengan peraturan atau gaya mereka maka kalian mengusulkan kpd pejabat sekolah untuk di pecat. Ingat kami bukan budak yg bs d pekerjakan atau d pecat seenaknya.

Ingatlah murid2ku harta yg d miliki orang tua kalian tidak membuat kalian atau orang tua kalian lebih mulia d sisi Allah, sungguh Ilmu kami dan kasih sayang kami tak bisa d bandingkan dengan harta segunung bahkan selangit sekalipun. Kami juga manusia, maka manusiakanlah kami.

Redho kami akan menjadi keberkahan dalam kesuksesan hidup kalian kelak, kesuksesan tanpa keberkahan ibarat buah jeruk yg indah warnanya tp asam rasanya.

Jadilah manusia yang berakal, berilmu dan berahlak........

bestk43l

Kasih Sayang Dan Persamaan


Sahabatku yang papa, jika engkau mengetahui, bahwa Kemiskinan yang membuatmu sengsara itu mampu menjelaskan pengetahuan tentang Keadilan dan pengertian tentang Kehidupan, maka engkau pasti berpuas hati dengan nasibmu.

Kusebut pengetahuan tentang Keadilan : Kerana orang kaya terlalu sibuk mengumpul harta utk mencari pengetahuan. Dan kusebut pengertian tentang Kehidupan : Kerana orang yang kuat terlalu berhasrat mengejar kekuatan dan keagungan bagi menempuh jalan kebenaran.

Bergembiralah, sahabatku yang papa, kerana engkau merupakan penyambung lidah Keadilan dan Kitab tentang Kehidupan. Tenanglah, kerana engkau merupakan sumber kebajikan bagi mereka yang memerintah terhadapmu, dan tiang kejujuran bagi mereka yang membimbingmu.

Jika engkau menyedari, sahabatku yang papa, bahawa malang yang menimpamu dalam hidup merupakan kekuatan yang menerangi hatimu, dan membangkitkan jiwamu dari ceruk ejekan ke singgahsana kehormatan, maka engkau akan merasa berpuas hati kerana pengalamanmu, dan engkau akan memandangnya sebagai pembimbing, serta membuatmu bijaksana.

Kehidupan ialah suatu rantai yang tersusun oleh banyak mata rantai yang berlainan. Duka merupakan salah satu mata rantai emas antara penyerahan terhadap masa kini dan harapan masa depan. Antara tidur dan jaga, di luar fajar merekah.

Sahabatku yang papa, Kemiskinan menyalakan api keagungan jiwa, sedangkan kemewahan memperlihatkan keburukannya. Duka melembutkan perasaan, dan Suka mengubati hati yang luka. Bila Duka dan kemelaratan dihilangkan, jiwa manusia akan menjadi batu tulis yang kosong, hanya memperlihatkan kemewahan dan kerakusan.

Ingatlah, bahawa keimanan itu adalah peribadi sejati Manusia. Tidak dapat ditukar dengan emas; tidak dapat dikumpul seperti harta kekayaan. Mereka yang mewah sering meminggirkan keimananan, dan mendakap erat emasnya.

Orang muda sekarang jangan sampai meninggalkan Keimananmu, dan hanya mengejar kepuasan diri dan kesenangan semata. Orang-orang papa yang kusayangi, saat bersama isteri dan anak sekembalinya dari ladang merupakan waktu yang paling mesra bagi keluarga, sebagai lambang kebahagiaan bagi takdir angkatan yang akan datang. Tapi hidup orang yang senang bermewah-mewahan dan mengumpul emas, pada hakikatnya seperti hidup cacing di dalam kuburan. Itu menandakan ketakutan.

Air mata yang kutangiskan, wahai sahabatku yang papa, lebih murni daripada tawa ria orang yang ingin melupakannya, dan lebih manis daripada ejekan seorang pencemuh. Air mata ini membersihkan hati dan kuman benci, dan mengajar manusia ikut merasakan pedihnya hati yang patah.

Benih yang kautaburkan bagi si kaya, dan akan kau tuai nanti, akan kembali pada sumbernya, sesuai dengan Hukum Alam. Dan dukacita yang kausandang, akan dikembalikan menjadi sukacita oleh kehendak Syurga. Dan angkatan mendatang akan mempelajari Dukacita dan Kemelaratan sebagai pelajaran tentang Kasih Sayang dan Persamaan.

~ Kahlil Gibran ~(Dari ‘Suara Sang Guru’)

Siapakah SAYA



siapakah saya?

apakah saya manusia paling ganteng yg gak mau menerima istri yg jelek rupa
apakah saya manusia yg paling sempurna yg gak mau menerima istri atau anak yg cacat
apakah saya manusia yg paling berkuasa yg gak mau menerima siapun yg saya tidak suka

ternyata saya adalah :

manusia yg d ciptakan dari segumpal tanah yg menjijikkan
manusia yg d uji dengan kesempurnaan ataupun kecacatan jasmani dan rohani
manusia yg d takdirkan untuk menyayangi dan bertanggung jawab dengan ap yg mereka pimpin

Sesungguhnya seorang pemimpin tidak memiliki hak untuk meninggalkan pengikutnya dalam kondisi apapun, ia wajib menyayangi pengikutnya dalam senang dan duka.

cintaku padamu krn Agama yg ada pada dirimu, takkan pernah hilang selama Agama itu masih ad padamu.

bestk43l

Hartamu dan Anak-anakmu adalah FITNAH


Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu adalah fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Al-Anfal: 28)

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At-Taghabun : 15)

Ada 2 ayat dalam Al Quran yg menyebut harta dan anak adalah fitnah, fitnah yg dimaksud d sini bukanlah fitnah dalam kamus bahasa Indonesia yaitu setiap perkataan yg bermaksud menjelekkan orang, seperti menodai nama baik atau merugikan kehormatannya. Fitnah yg d maksud d sini adalah cobaan yg dapat menjerumuskan manusia kepada banyak dosa dan kemaksiatan atau sebaliknya dapat menjadi peluang meraih pahala yang besar dari Allah SWT.

Fitnah di sini juga dalam arti bisa menyibukkan atau memalingkan dan menjadi penghalang seseorang dari mengingat dan mengerjakan amal taat kepada Allah, seperti yang digambarkan oleh Allah tentang orang-orang munafik sehingga Dia menghindarkan orang-orang beriman dari kecenderungan ini dalam firman-Nya, "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi". (Al-Munafiqun: 9). Rasulullah saw juga menyebut kedua kemungkinan ini dalam hadits Aisyah ra ketika beliau memeluk seorang bayi, "Sungguh mereka (anak-anak) dapat menjadikan seseorang kikir dan pengecut, dan mereka juga adalah termasuk dari haruman Allah swt".

Fitnah anak dalam arti bisa mengganggu dan menghentikan aktivitas seseorang pernah dirasakan juga oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Buraidah bahwa ketika Rasulullah saw sedang menyampaikan khutbahnya kepada kami, tiba-tiba lewatlah kedua cucunya Hasan dan Husein mengenakan baju merah sambil berlari dan saling kejar mengejar. Begitu melihat kedua cucunya, Rasulullah kontan turun dari mimbar dan mengangkat keduanya seraya mengatakan, "Maha Benar Allah dengan firman-Nya : (Sesungguhnya harta dan anak-anak kamu adalah fitnah). Aku tidak sabar melihat keduanya sampai aku menghentikan ceramahku dan mengangkat keduanya". Dalam konteks ini, Ibnu Mas'ud mengajarkan satu doa yang tepat tentang harta dan anak. Beliau mengungkapkan, "Janganlah kalian berdoa, dengan doa ini, Ya Allah, lindungilah kami dari fitnah". Karena setiap kalian ketika pulang ke rumah akan mendapati harta, anak dan keluarganya bisa mengandungi fitnah, tetapi katakanlah, ya Allah aku berlindung kepada engkau dari fitnah yang menyesatkan".

Secara korelatif tentang fitnah harta dan anak dalam surah At-Taghabun, Imam Ar-Razi dalam At-Tafsir Al-Kabir menyebutkan, karena anak dan harta merupakan fitnah, maka Allah memerintahkan kita agar senantiasa bertaqwa dan taat kepada Allah setelah menyebutkan hakikat fitnah keduanya, "Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung". (At-Taghabun: 16). Apalagi pada ayat sebelumnya, Allah menegaskan akan kemungkinan sebagian keluarga berbalik menjadi musuh bagi seseorang, "Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (At-Taghabun: 14)

Sedangkan tentang fitnah harta dan anak dalam surah Al-Anfal, Sayyid Quthb menyebutkan korelasinya dengan tema amanah "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui". (Al-Anfal: 27), bahwa harta dan anak merupakan objek ujian dan cobaan Allah swt yang dapat saja menghalang seseorang menunaikan amanah Allah dan Rasul-Nya dengan baik. Padahal kehidupan yang mulia adalah kehidupan yang menuntut pengorbanan dan menuntut seseorang agar mampu menunaikan segala amanah kehidupan yang diembannya. Maka melalui ayat ini Allah swt ingin memberi peringatan kepada semua khalifah-Nya agar fitnah harta dan anak tidak melemahkannya dalam mengemban amanah kehidupan dan perjuangan agar meraih kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Dan inilah titik lemah manusia di depan harta dan anak-anaknya. Sehingga peringatan Allah akan besarnya fitnah harta dan anak diiringi dengan kabar gembira akan pahala dan keutamaan yang akan diraih melalui sarana harta dan anak.

Lebih jauh, korelasi ayat di atas dapat ditemukan dalam beberapa ayat yang lain. Al-Qurthubi misalnya, menemukan korelasinya dengan surah Al-Kahfi: 46 yang bermaksud, "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan", bahwa harta kekayaan dan anak wajar menjadi perhiasan dunia yang menetramkan pemiliknya karena pada harta ada keindahan dan manfaat, sedangkan pada anak ada kekuatan dan dukungan. Namun demikian kedudukan keduanya sebagai perhiasan dunia hanyalah bersifat sementara dan bisa menggiurkan serta menjerumuskan. Maka sangat tepat jika ayat "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar". (At-Taghabun: 15) dan ayat "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi".(Al-Munafiqun: 9) menjadi pengingat jika kemudian terjadi harta dan anak justru menjauhkan pemiliknya dari Allah swt.

Berbeda dengan At-Thabari, ia memahami korelasi kontradiktif ayat ini dengan surah Ali Imran ayat 38, Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Menurut Ath-Thabari, secara tekstual ayat ini bisa dipahami bertentangan dengan ayat yang memberi peringatan akan kemungkinan bahaya dan fitnah yang ditimbulkan dari harta dan anak. Padahal nabi Zakaria sendiri berdoa agar dikaruniakan keturunan yang banyak. Maka pemahaman yang cenderung kontradiktif ini diluruskan sendiri oleh Ath-Thabari dengan mengemukakan bahwa anak yang di pohon oleh Zakaria adalah anak keturunan yang shaleh yang bisa memberi manfaat di dunia dan akhirat. Sedangkan yang dikhawatirkan adalah kriteria harta dan anak yang justru melalaikan dari mengingat Allah swt seperti yang Allah tegaskan dalam salah satu firman-Nya, "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi". (Al-Munafiqun: 9). Dalam konteks ini, Nabi Muhammad sendiri pernah mendoakan harta dan anak yang banyak kepada sahabat Anas bin Malik ra, "Ya Allah perbanyaklah untuknya harta dan anak, dan berkahilah setiap apa yang Engkau anugerahkan kepadanya".

Demikian keseimbangan yang diajarkan oleh Allah swt dalam menyikapi fitnah harta dan anak yang menduduki posisi tertinggi dari titik lemah manusia. Harta dan anak memiliki potensi yang sama dalam menghantarkan kepada kebaikan atau menjerumuskan seseorang kepada dosa dan kemaksiatan. Sudah sepantasnya peringatan Allah dalam konteks fitnah harta dan anak senantiasa yang sering kita ingat karena hanya peringatan Allah yang mencerminkan kasih sayang-Nya yang layak untuk diingat, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (At-Tahrim:6).

sumber : dakwatuna.com

HATI-HATI terhadap perbuatan ZALIM


Kezaliman terbagi dua, yaitu menzalimi diri sendiri, dan menzalimi orang lain. Menzalimi diri sendiri ada dua bentuk yaitu syirik dan perbuatan dosa atau maksiat. Menzalimi orang lain adalah menyakiti perasaan orang lain/ aniaya, mensia-siakan atau tidak menunaikan hak orang lain yang wajib ditunaikan. Zalim secara istilah mengandung pengertian “berbuat aniaya/celaka terhadap diri sendiri atau orang lain dengan cara-cara bathil yang keluar dari jalur syariat Agama Islam”.

Diantara perbuatan-perbuatan zalim yang mengotori hati yaitu, sombong, dengki (tidak suka terhadap kebahagian orang lain), ghibah (membicarakan keburukan orang lain), fitnah (menuduh tanpa bukti yang kuat), adu domba (bermuka dua), dusta (bohong), ujub (bangga diri dengan merendahkan orang lain), dan lain sebagainya. Dalam pergaulan dan interaksi kita dengan orang lain, sebaiknya benar-benar menjaga perkataan dan sikap kita agar tidak menyinggung dan menyakiti persaan orang lain, apalagi sampai berbuat zalim. Kalau kita tidak sengaja melakukan kesalahan kepada orang lain saja, kita harus segera minta maaf, terlebih lagi bila kita dengan sengaja melakukannya.

Allah SWT telah mengingatkan dalam Al Qur’an bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Zaljalah : 7-8 “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya juga“.

Yang lebih berbahaya lagi, apabila kita menyakiti seseorang dan orang tersebut tidak ikhlas, serta berdoa memohon kepada Allah, mengadukan kezaliman yang menimpanya dan memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Serta dalam doanya, ia menyatakan bahwa ia tidak ikhlas atas perbuatan zalim yang dilakukan seseorang, maka tunggu saja, keadilan dari Allah, pasti akan mendatangi orang yang telah menzaliminya, entah itu didunia ini atau diakhirat kelak. (lihat hadits No. 4 di bawah, tentang perbuatan zalim yang tidak dibiarkan oleh Allah SWT, yaitu kezaliman yang dilakukan seorang terhadap orang lain).

Allah SWT tidak suka terhadap perbuatan zalim, perhatikan firman-Nya berikut ini : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS Ali Imran [3] : 57).

Dan perhatikan juga firman-Nya yang lain: “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS. Asy Syuura [42] ; 40)

Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran tentang larangan dan akibat dari perbuatan zalim
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” (QS. Al A’raaf [7]: 41)
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (QS : Al A’raaf [7 ] : 44)
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS Al Qashash [28]:59)
Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman…….” (QS. Yunus [10]:13)
“Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu pelajaran bagi kaum yang mengetahui.” (QS. An Naml [27]:52)

Zalim merupakan perbuatan yang di larang oleh Allah SWT dan termasuk dari salah satu dosa-dosa besar. Manusia yang berbuat zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Asy-Syura : 42 “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“.

Allah SWT melarang perbuatan zalim, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya di Surah Ibrahim ayat 42-45 : “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan.”.

Berikut beberapa hadits Rasulullah SAW tentang larangan berbuat zalim :
Dari Abu Dzar Al-Ghifari ra dari Nabi SAW bersabda meriwayatkan firman Allah ‘azza wa jalla, berfirman, “Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya kuberikan hidayah itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan makanan itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Kuberi pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian semua. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, hanya seperti berkurangnya air samudra ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat). Wahai hamba-hambaKu, semua itu perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendirinya.” (HR. Muslim)

Dari Anas r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu menolong saudaramu yang menganiaya dan yang teraniaya“, sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, (benar) aku akan menolong apabila ia dianiaya, maka bagaimana cara menolongnya apabila ia menganiaya?” . Beliau menjawab: “Engkau cegah dia dari (perbuatan) penganiayaan, maka yang demikian itulah berarti menolongnya” (HR. Bukhari)

Dari Abi Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda: “Tahukah kamu siapa yang bangkrut itu?“, mereka (sahabat) berkata: “Ya Rasulullah, orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya kesenangan dan uang“ (kemudian) Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala sholat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa dosa) karena memaki-maki orang, memukul orang, dan mengambil harta benda orang (hak–hak orang), maka kebaikan-kebaikan orang (yang menzalimi) itu diambil untuk diberikan kepada orang-orang yang terzalimi. Maka tatkala kebaikan orang (yang menzalimi) itu habis, sedang hutang (kezalimannya) belum terbayarkan, maka diambilkan kajahatan-kejahatan dari mereka (yang terzalimi) untuk di berikan kepadanya (yang menzalimi), kemudian ia (yang menzalimi) dilemparkankedalam neraka (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, “Kezaliman itu ada 3 macam: Kezaliman yang tidak diampunkan Allah, Kezaliman yang dapat diampunkan Allah, dan kezaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah. Adapun kezaliman yang tidak diampunkan Allah adalah syirik, firman Allah SWT: “Sesunggahnya syirik itu kezaliman yang amat besar!”, adapun kezaliman yang dapat diampunkan Allah adalah kezaliman seseorang hamba terhadap dirinya sendiri di dalam hubungan dia terhadap Allah, Tuhannya. DAN KEZALIMAN YANG TIDAK DIBIARKAN ALLAH ADALAH KEZALIMAN HAMBA-HAMBA-NYA DI ANTARA SESAMA MEREKA, KARENA PASTI DITUNTUT KELAK OLEH MEREKA YANG DIZALIMI.” (HR. al-Bazaar & ath-Thayaalisy)

Apabila kita berbuat salah terhadap orang lain, kita harus segera minta maaf, selagi kita masih hidup dan untuk memperingan siksa di akhirat nanti. Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi SAW bersabda: “Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka akan diambil menurut penganiayaannya, dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditanggungkan kepadanya.” (HR. Bukhori, Muslim)

Setelah kita mengetahui bahayanya perbuatan zalim yang dapat membuat kita menjadi seorang hamba yang bangkrut di akhirat kelak, marilah kita selalu menjaga diri kita, agar tidak berbuat zalim terhadap sesama.

Sumber : jalandakwahbersama.wordpress.com

Mengalah untuk MENANG


Manusia diciptakan sebagai mahluk lemah dan tak berdaya, manusia lahir d dunia tanpa busana dan amat sangat lemah sehingga ia bergantung kpd sang ibunda. tetapi jarang sekali manusia yang menyadarinya, mereka kerap membanggakan kelebihan dirinya, sifat sombong dan takabur kerap mendominasi sifat manusia.
Al Qur’an menerangkan, pribadi yang tidak mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan orang lain adalah pribadi yang bakhil dalam arti egois dan tidak mau menyumbang atau membelanjakan hartanya di jalan kebajikan (Al-Lail: 8-10, Ali-Imran:175, dan Muhammad: 38), tidak mau saling menolong (ta’awun) atau lebih suka menerima daripada memberi (Al-Ma’arij:19-21), memiliki sifat marhun dan takabbur yaitu sifat sombong dan merasa diri lebih besar dan berharga daripada orang lain (Al-Isra: 37, Luqman:18 hal.180-181), orang yang memiliki sifat ini akan mudah melakukan hal-hal yang negatif terhadap orang lain, seperti su’uszhan (berpikir negatif), tajassus yaitu suka mencari-cari kesalahan orang lain, sedang kesalahan sendiri tidak diperhatikan, ghibah yaitu menggunjing sesama dan sebagainya (lihat Q.S. Al-Hujurat:12).

Egoisme adalah sifat fitrah manusia, itulah kenapa manusia selalu merasa paling.... paling benar, paling pinter, paling berjasa, paling bla..bla..bla.. itulah manusia yang tidak menyadari dari mana manusia berasal dan akan kemana manusia akan kembali….
manusia merasa akan hidup selamanya dan tidak sadar akan kematian yg mengintainya

Dalam sebuah hubungan, baik pertemanan, rumah tangga, pekerjaan atau hubungan muamalah lainnya sifat egoisme manusia kerap terjadi, bahkan sifat inilah yg sering membuat perpecahan sebuah hubungan...
Manusia tidak menyadari bahwa hakikat kebahagiaan adalah bisa membahagiakan orang lain, bisa membuat orang lain tersenyum itulah hakikat kebahagiaan
tapi manusia merasa bisa bangga, menang dan puas jika bisa membuat orang lain sedih dan menangis…..itulah sifat egois manusia

Nah bagaimana cara menyikapi keegoisan sifat dari kita sendiri atau pasangan kita itu sangat penting sekali, kita harus bisa saling mengisi satu sama lain.
Mengalah adalah kunci dari sebuah usaha dalam mempertahankan sebuah hubungan, ketika keegoisan kita mulai mendominasi, kita harus bisa menanamkan sebuah pikiran, mana yg lebih penting menunjukkan sifat egois kita atau mempertahankan hubungan kita, jika sebuah komitmen (rumah tangga, persahabatan, hubungan kerja, dll) telah kita jalin maka usaha kita untuk mempertahankannya sangat penting sekali karena mudah sekali membangun sebuah komitmen tetapi sulit sekali memelihara dan mempertahankannya...
Intinya : mengalah ketika pasangan/ sahabat mulai memperlihatkan keegoisannya bukan berarti menunjukkan bahwa kita adalah orang yg lemah, tetapi justru sebaliknya mengalah menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang lebih dewasa, kuat, tegar dan bijak, dan lebih utamanya lagi mengalah adalah sikap manusia yg bertanggung jawab untuk mempertahankan dan memelihara komitmen yg telah d bangun.
Mengalah untuk menang.....
semoga manusia yang EGOIS cepet mendapat tuntunan jalan hidup yang benar dari Tuhan yang Maha Kuasa…

Amien ya Rob....

bestk43l

Nasehat Jiwaku (Kahlil Gibran)

Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku,
Agar mencintai semua orang yang membenciku, dan berteman dengan mereka yang memfitnahku..
Jiwaku menasehatiku dan mengungkapkan kepdaku, bahwa Cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang di cintai...
Sejak saat itu bagiku Cinta ibarat jaring laba-laba diantara dua bunga, dekat satu sama lain..
Tetapi kini, dia menjadi satu lingkaran cahaya di sekeliling matahari, yang tiada berawal pun tiada berakhir..
Melingkari semua yang ada dan bertambah secara kekal...

Jiwaku menasehatiku dan mengajariku, agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dan tabah sampai nampaklah keelokannya..
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasehatiku, aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap..
Tetapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang berkobar...

Jiwaku menasehatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan..
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia..
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman. Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahasia keabadian...

Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku, agar memuaskanku dengan meminum anggur yang tidak di tuangkan kedalam cangkir-cangkir yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibir..
Hingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.

Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga..
Tapi sekarang, kerinduan menjadi cangkirku, Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagiaanku...

Jiwaku menasehatiku dan memintaku, mencari yang tidak dapat di lihat.
Dan jiwaku yang mengungkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan...

Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan yang tidak memiliki akar, tangkai, maupun bunga, Dan yang tak pernah di lihat mata..
Sebelum jiwaku menasehatiku, aku mencari bau harum dalam kebun, dalam botol minyak wangi, tumbuh-tumbuhan dan bejana dupa..
Tapi sekarang aku menyadari hanya pada dupa yang tak dibakar, aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya...

Jiwaku menasehatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia karena pujian, dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan karena cacian..

Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku, tetapi sekarang aku belajar, bahwa pohon berbunga dimusim bunga, dan berbuah dimusim panas, dan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar; telanjang dimusim dingin tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu...

Jiwaku menasehatiku dan meyakinkan aku, bahwa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa..
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua, seorang yang lemah yang aku caci atau ku kasihani dan seorang yang kuat, yang ku ikuti maupun yang ku lawan dalam pemberontakan..
Tapi sekarang aku tahu, bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah yang sama, dimana manusia diciptakan..
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka dan pengembaraan mereka adalah juga milikku..
Bila mereka melanggar berarti aku juga pelanggar, dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka..

Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka, bila tinggal di belakang, aku juga menemani mereka....

Jiwaku menasehatiku dan memerintahku untuk melihat bahwa cahaya yang ku bawa bukanlah cahayaku..
Bahwa laguku tidak di ciptakan dalam diriku. Karena meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya..
Dan meskipun aku bermain kecapi yang di ikat kuat dengan dawai-dawaiku, aku bukanlah pemain kecapi...

Jiwaku menasehatiku dan mengingatkan aku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini : "disana ada hari semalam dan di sana ada hari esok" pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan di lupakan, dan masa depan ku anggap suatu masa yang tak bisa ku gapai..
Tapi kini, aku terdidik perkara ini : "bahwa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat, serta semua yang ada dalam waktu harus di raih sampai dapat"

Jiwaku menasehatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasehatimu dan menerangimu..
Karena engkau seperti diriku, dan tiada beda di antara kita...
Ku simpan apa yang ku katakan dalam diriku ini, dalam kata-kata yang ku dengar, dalam heningku, dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu..
Dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang ku katakan ini.....

Belajar Melepaskan apa yang Kita SAYANG


Jangan pernah mencintai sesuatu secara berlebihan karena suatu saat apa yang kamu cintai akan kamu benci
Jangan pernah membenci sesuatu secara berlebihan karena suatu saat apa yang kamu benci akan kamu cinta

Belajar melepaskan apa yang kamu cintai karena tidak ada satupun di dunia ini yang berhak kamu miliki atau kamu kuasai, segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah milik Allah, kita hanya di titipkan amanah dariNya... maka jagalah amanah tersebut sebaik mungkin...

Apa yang kita lihat sebenarnya hanya sebuah ilusi, dunia itu nikmat tetapi dia tidaklah kekal..
Apa yang tidak bisa kita lihat sebenarnya ada dan sangat nyata, cuma kampung akhirat tujuan kita...

Ada isi di dalam kekosongan.... meninggalkan kesenangan bukan semata-mata menjauhi kehidupan karena itu adalah inti dari kehidupan
Ada kehampaan di dalam keisian.... apa yang selama ini kita anggap sebuah kesenangan semata-mata adalah hiburan hati yang kosong karena tidak mengerti makna kehidupan

Sesungguhnya kamu tidak tahu Allah punya rencana yang luar biasa buat kita, itulah sebabnya kenapa Allah tidak mengabulkan semua permintaan hambaNya karena Ia tahu apa yang terbaik buat hambNya.

Tak ada yang abadi.... bahkan syurga dan neraka pun tidak abadi... karena keabadian adalah hanya milik Tuhan

Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah engkau ke pangkuan Tuhan-mu

Wahai jiwa yang tenang
Jiwa yang penuh dengan senyum dan kasih sayang
Jiwa yang memberikan petunjuk kebenaran
Jiwa yang memberikan rasa kedamaian

Jiwa yang tiada rasa gundah
Tiada takut dan tiada khawatir

Jiwa yang penuh dengan kepasrahan
Jiwa yang penuh dengan ketawadluan
Jiwa yang penuh dengan pengharapan

Jiwa yang penuh rasa syukur dengan apa yang telah diberikan
Jiwa yang penuh kesabaran dengan apa yang telah menimpa

Wahai jiwa yang tenang
Tiada Rasa takut dan Tiada Gundah

Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah engkau ke pangkuan Tuhan-mu

bestk43l

Tidak ada yang namanya MASALAH



Kadang masalah yg kita hadapi akan terselesaikan sendiri beriring dengan jalannya waktu.

Karena ternyata sesuatu yg tadinya kita anggap masalah d lain hari ternyata itu adalah sebuah berkah krn memberikan efek kebaikan buat kita.

Sesungguhnya dalam hidup itu tidak ad yg salah dan tidak ad yg benar, ad isi d dalam kehampaan dan ad hampa d dalam keisian, ap yg kita lihat sesungguhnya tidak ad dan ap yg tidak bisa kita lihat sesungguhnya sangat nyata ada...

ada 3 orang buta mencoba mengenal bentuk hewan yg namanya gajah dengan cara merabanya, si A memegang belalai gajah serta merta si A mengatakan bahwa gajah itu panjang spt ular; si B memegang telinga gajah maka serta merta si B mengatakan bahwa gajah itu bentuknya lebar dan tipis seperti kipas, dan si C memegang badan gajah serta merta pula si C mengatakan bahwa gajah itu besar sekali....
kesimpulan : bahwa ke 3 orang buta ini melihat sebuah persoalan dengan sudut pandang yg berbeda...

kita bisa melihat sebuah persoalan itu adalah masalah krn sudut pandang kitalah yg meyimpulkan bahwa itu adalah masalah, sebaliknya kita bisa saja menyatakan persoalan itu bukan masalah krn sudut pandang kita kebetulan melihat itu bukanlah sebuah masalah....

tidak ada kesalahan mutlak dan tidak ada kebenaran hakiki, krn kebenaran itu sendiri adalah milik Allah SWT

contoh kasus : si fulan hari ini hendak menuju Amerika by plane, sejak jam 5 pagi beliau sudah berangkat menuju bandara krn pesawat berangkat jam 8 pagi sudah d perhitungkan jarak perjalanan menuju bandara kurang lebih 2 jam sehingga beliau bs sampai 1 jam sebelum keberangkatan, tp ap yg terjadi jalan pagi itu tumben2an macet total ternyata ad kecelakaan truk terbalik dan menghalangi jalan butuh waktu 3 jam untuk menyingkirkan truk tersebut dari jalan, sehingga si fulan terlambat sampai bandara.

sudah jelas ini adalah sebuah masalah bagi fulan krn beliau gagal/tertunda berangkat k amrik, sehingga membuat fulan kesal luar biasa.

2 jam setelah keberangkatan pesawat k amrik tanpa fulan krn memang fulan terlambat datang k bandara, ada berita d TV ttg kecelakaan pesawat tsb, seluruh penumpang yg ad d dalam pesawat tdk ad yg selamat.

apa yg terjadi, ini sebuah masalah atau sebuah berkah buat fulan??

cuma waktu yg bisa membuat fulan menggeser 180' sudut pandangnya, yg tadinya ia menganggap bahwa kegagalannya berangkat k amrik adalah masalah kini menjadi sebuah berkah krn beliau tdk termasuk penumpang naas yg ad d dalam pesawat tersebut.....

Wallaahu a'lam bisshowaab.....
ilaa bidzikrillaahi tatmainnal quluub.... sesungguhnya tdk ad yg namanya masalah yg ada hanyalah sebuah hikmah d balik segala persoalan..... Kun Fayakuun...

bestk43l

Maaf Suamiku… Aku Tidak Akan Menaatimu!!


Bahagia rasanya saat akad nikah terucap, saat semarak walimatul ‘urs menggema, saat tali pernikahan terikat. Saat itu telah halal cinta dua orang insan, saling mengisi dan saling melengkapi setiap harinya. Saat itu pula masing-masing pasangan akan memiliki tugas dan kewajiban baru dalam kehidupan mereka. Sang suami memiliki hak yang harus ditunaikan istrinya, dan sang istripun mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh suaminya. Alangkah bahagianya jika masing-masing secara seimbang senantiasa berupaya menunaikan kewajibannya.


Duhai saudariku muslimah, kini aku bertanya padamu… bukankah indah rasanya jika seorang istri mematuhi suaminya, kemudian ia senantiasa menjadi penyejuk mata bagi suaminya, menjaga lisan dari menyebarkan rahasia suaminya, lalu menjaga harta dan anak-anak suami ketika ia pergi? Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah (agar istrinya melakukan sesuatu), maka ia melakukannya dengan baik, dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya.” (HR. Ibnu Majah)

Sehingga… kehidupan rumah tangga pun akan berjalan penuh dengan kemesraan dan kebahagiaan. Yang satu menjadi tempat berbagi bagi yang lain, saling menasehati dalam ketakwaan, dan saling menetapi dalam kesabaran.

Saudariku muslimah… tulisan tentang kewajiban istri dalam mematuhi perintah suami telah banyak dibahas. Maka kini penulis akan mencoba mengetengahkan hal-hal apa saja yang tidak boleh dipatuhi oleh seorang istri di saat suaminya memerintah.

Ini Saatnya Mematuhi Perintah Suami

Diantara ciri seorang istri sholihah adalah mematuhi perintah suaminya. Yang dimaksud mematuhi perintah adalah mematuhi dalam hal yang mubah dan disyari’atkan. Jika dalam perkara yang disyari’atkan, tentu hal ini tidak perlu dipertanyakan lagi hukumnya, karena perkara yang demikian adalah hal-hal yang Allah perintahkan kepada para hamba-Nya, seperti kewajiban sholat, berpuasa di bulan Ramadhan, memakai jilbab, dan lain-lain. Maka untuk hal ini, seorang hamba tidak boleh meninggalkannya karena meninggalkan perintah Allah Ta’ala adalah sebuah dosa. Sedangkan dalam perkara yang mubah, jika suami memerintahkan kita untuk melakukannya maka kita harus melaksanakannya sebagai bentuk ketaatan kepada suami. Contohnya suami menyuruh sang istri rajin membersihkan rumah, berusaha mengatur keuangan keluarga dengan baik, selalu bangun tidur awal waktu, membantu pekerjaan suami, dan hal-hal lain yang diperbolehkan dalam syari’at Islam.

Ada Saatnya Menolak Perintah Suami

Jika dalam hal yang disyari’atkan dan yang mubah kita wajib mematuhi suami, maka lain halnya jika suami menyuruh kepada istri untuk melakukan kemaksiatan dan menerjang aturan-aturan Allah. Untuk yang satu ini kita tidak boleh mematuhinya meskipun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Kalau sekiranya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain maka akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kita tidak boleh tunduk pada suami yang memerintah kepada kemaksiatan meskipun hati kita begitu cinta dan sayangnya kepada suami. Jika kewajiban patuh pada suami sangatlah besar, maka apalagi kewajiban mematuhi Allah, tentu lebih besar lagi. Allahlah yang menciptakan kita dan suami kita, kemudian mengikat tali cinta diantara sang istri dan suaminya. Namun perlu diketahui, bukan berarti kita harus marah-marah dan bersikap keras kepada suami jika ia memerintahkan suatu kemaksiatan kepada kita, tetapi cobalah untuk menasehatinya dan berbicara dengan lemah lembut, siapa tahu suami tidak sadar akan kesalahannya atau sedang perlu dinasehati, karena perkataan yang baik adalah sedekah.

Saudariku, berikut ini beberapa contoh perintah suami yang tidak boleh kita taati karena bertentangan dengan perintah Allah:

1. Menyuruh Kepada Kesyirikan

Tidak layak bagi kita untuk menaati suami yang memerintah untuk melakukan kesyirikan seperti menyuruh istri pergi ke dukun, menyuruh mengalungkan jimat pada anaknya, ngalap berkah di kuburan, bermain zodiak, dan lain-lain. Ketahuilah saudariku, syirik adalah dosa yang paling besar. Syirik merupakan kezholiman yang paling besar (lihat QS Luqman: 13). Bagaimana bisa seorang hamba menyekutukan Allah sedang Allah-lah yang telah menciptakan dan memberi berbagai nikmat kepadanya? Sungguh merupakan sebuah penghianatan yang sangat besar!

2. Menyuruh Melakukan Kebid’ahan

Nujuh bulan (mitoni – bahasa jawa) adalah acara yang banyak dilakukan oleh masyarakat ketika calon ibu genap tujuh bulan mengandung si bayi. Ini adalah salah satu dari sekian banyak amalan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Walaupun begitu banyak masyarakat yang mengiranya sebagai ibadah sehingga merekapun bersemangat mengerjakannya. Ketahuilah wahai saudariku muslimah, jika seseorang melakukan suatu amalan yang ditujukan untuk ibadah padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyontohkannya, maka amalan ini adalah amalan yang akan mendatangkan dosa jika dikerjakan. Ketika sang suami menyuruh istrinya melakukan amalan semacam ini, maka istri harus menolak dengan halus serta menasehati suaminya.

3. Memerintah untuk Melepas Jilbab

Menutup aurat adalah kewajiban setiap muslimah. Ketika suami memerintahkan istri untuk melepas jilbabnya, maka hal ini tidak boleh dipatuhi dengan alasan apapun. Misalnya sang suami menyuruh istri untuk melepaskan jilbabnya agar mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan, hal ini tentu tidak boleh dipatuhi. Bekerja diperbolehkan bagi muslimah (jika dibutuhkan) dengan syarat lingkungan kerja yang aman dari ikhtilat (campur baur dengan laki-laki) dan kemaksiatan, tidak khawatir timbulnya fitnah, serta tidak melalaikan dari kewajibannya sebagai istri yaitu melayani suami dan mendidik anak-anak. Dan tetap berada di rumahnya adalah lebih utama bagi wanita (Lihat QS Al-Ahzab: 33). Allah telah memerintahkan muslimah berjilbab sebagaimana dalam QS Al-Ahzab: 59. Perintah Allah tidaklah pantas untuk dilanggar, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta.

3. Mendatangi Istri Ketika Haidh atau dari Dubur

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “…dan persetubuhan salah seorang kalian (dengan istrinya) adalah sedekah.” (HR. Muslim)

Begitu luasnya rahmat Allah hingga menjadikan hubungan suami istri sebagai sebuah sedekah. Berhubungan suami istri boleh dilakukan dengan cara dan bentuk apapun. Walaupun begitu, Islam pun memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi, yaitu suami tidak boleh mendatangi istrinya dari arah dubur, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“(Boleh) dari arah depan atau arah belakang, asalkan di farji (kemaluan).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka ketika suami mengajak istri bersetubuh lewat dubur, hendaknya sang istri menolak dan menasehatinya dengan cara yang hikmah. Termasuk hal yang juga tidak diperbolehkan dalam berhubungan suami istri adalah bersetubuh ketika istri sedang haid. Maka perintah mengajak kepada hal ini pun harus kita langgar. Hal ini senada dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang menjima’ istrinya yang sedang dalam keadaan haid atau menjima’ duburnya, maka sesungguhnya ia telah kufur kepada Muhammad.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad-Darimi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Belajarlah Wahai Muslimah!

Penulis: Ummu Aiman
Muroja’ah oleh: Ustadz Nur Kholis Kurdian, Lc.

Referensi:

1. Al-Qur’anul Karim
2. Panduan Lengkap Nikah (dari A sampai Z), Abu Hafsh Usamah, Pustaka Ibnu Katsir
3. Rahasia Sukses Menjadi Istri Shalihah, Haulah Darwaisy, Pustaka Darul Ilmi
4. Sutra Ungu, Abu Umar Basyir, Rumah Dzikir

Kesederhanaan Presiden Iran (Mahmoud Ahmadinejad)


Jika kita melihat kesederhanaan Rosulullah SAW sebagai pemimpin di jaman kejayaan Islam dahulu, masih adakah di jaman sekarang ini pemimpin yang memiliki kesederhanaan seperti beliau. Semoga ini menjadi bahan renungan kita, terutama kepada para pemimpin baik pemimpin negara, pemimpin perusahaan, kepala sekolah, kepala rumah tangga, maupun kita sebagai pemimpin bagi diri sendiri.


Presiden Iran, sosok presiden yang sederhana, saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox AS) soal kehidupan pribadinya:

“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?”

Jawabnya: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:

“Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ..”

Berikut adalah gambaran sederhana si presiden Ahmadinejad yang belum tentu banyak orang ketahui, dan pasti akan membuat orang ternganga dan terheran-heran :


1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet sederhana biasa yang mudah dibersihkan.


2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan sederhana biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.
3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.


5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.
6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimiliki seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.


8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas sederhana yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya menjadi suatu acara sederhana yang biasa saja.


11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg t ida k terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.


12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di barisan paling muka.


13. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet sederhana biasa saja.


14. baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh.


15. Bersama Presiden RI Bpk SBY, Presiden Ahmadinejad menundukkan kepalanya saja ketika akan disalami oleh tamunya yg wanita


sebegitu sederhana kah Sang Presiden di Negara kaya minyak Iran?

Pemimpin yang Sederhana


Ketika Islam telah memiliki pengaruh yang sedemikian kuat dan disegani, dan ketika para raja-raja di Romawi bergelimang harta, maka Rasulullah masih saja tidur beralaskan tikar di rumahnya yang sederhana. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri, tidak menyuruh isterinya. Beliau juga memerah sendiri susu kambing, untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang siap untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.”
Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sholat. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan’). Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya. Ini sesuai dengan sabda beliau, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.” Prihatin, sabar dan tawadhu’nya baginda SAW sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat :
“Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar”
“Ya Rasulullah… mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
“Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak tidak boleh menyediakan untukmu ya Rosulullah ?”
Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”

Baginda Rasulullah pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Allah tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.

Ketika pintu Syurga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih saja berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Hingga ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah,
“Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”
Jawab baginda dengan lunak,
“Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”

Ahmad mengeluarkan dengan isnad yang shahih, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, “Umar bin Al-Khaththab ra. bercerita kepadaku,

“Aku pernah memasuki rumah Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Sallam, yang saat itu beliau sedang berbaring di atas selembar tikar. Setelah aku duduk di dekat beliau, aku baru tahu bahwa beliau juga menggelar kain mantelnya di atas tikar, dan tidak ada sesuatu yang lain, Tikar itu telah menimbulkan bekas guratan di lambung beliau. Aku juga melihat di salah satu pojok rumah beliau ada satu takar gandum. Di dinding tergantung selembar kulit yang sudah disamak. Melihat kesederhanaan ini kedua mataku meneteskan air mata.

“Mengapa engkau menangis wahai Ibnul-Khaththab?” tanya beliau “Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis jika melihat gurat-gurat tikar yang membekas di lambung engkau itu dan lemari yang hanya diisi barang itu saja? Padahal Kisra dan Kaisar hidup di antara buah-buahan dan sungai yang mengalir. Engkau adalah Nabi Allah dan orang pilihan-Nya, sementara lemari engkau hanya seperti itu.

“Wahai Ibnul-Khaththab, apakah engkau tidak ridha jika kita mendapatkan akhirat, sedangkan mereka hanya mendapatkan dunia? “

Sahabat…., Begitulah dunia dimata Junjungan Kita SAW…
Bagaimana dunia di sisi kita ?

Yaa Robb, jadikan Kami lebih mencintai akhirat di banding dunia..
Sungguh berat memang mentauladani Rosulullah, akan tetapi kita wajib memproses diri dan berusaha secara maksimal untuk mengcopy paste Beliau kendati hasilnya tidak 100% karena Allah tidak semata menilai keberhasilan kita tapi proses itulah yang senantiasa dicatat.

Salaam ’alaika ya Rosuulullah,

Sumber : RYI

Kedamaian



Kapan kedamaian bisa dinikmati saudara-saudara kita di Palestina, kapan kedamaian bisa kita nikmati dibumi ini... Ya Allah aku menanti jawab-Mu

Kedamaian by Brother

Wanita Penghuni Surga Itu…


Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”

Aku menjawab, “Ya”

Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’

Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’

Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi. Betapa besarnya harapan ini untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni surga di kala nafasnya masih dihembuskan. Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan bumi.

Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas kepada muridnya, Atha bin Abi Rabah, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku menjawab, “Ya”
Ibnu Abbas berkata, “Wanita hitam itulah….dst”

Wahai saudariku, tidakkah engkau iri dengan kedudukan mulia yang berhasil diraih wanita itu? Dan tidakkah engkau ingin tahu, apakah gerangan amal yang mengantarkannya menjadi seorang wanita penghuni surga?

Apakah karena ia adalah wanita yang cantik jelita dan berparas elok? Ataukah karena ia wanita yang berkulit putih bak batu pualam?

Tidak. Bahkan Ibnu Abbas menyebutnya sebagai wanita yang berkulit hitam.

Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada harganya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi ia memiliki kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan Rasul-nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam koridor yang syar’i. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya dan orang-orang yang halal baginya.

Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.

Bagaimanakah dengan wanita zaman sekarang yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan memutihkan hatinya? Mereka begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak kecantikkannya, tetapi tak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda oleh noda-noda hitam kemaksiatan – semoga Allah Memberi mereka petunjuk -.

Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa banyak kecantikan fisik yang justru mengantarkan pemiliknya pada kemudahan dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti apapun rupamu, seperti apapun fisikmu, janganlah engkau merasa rendah diri. Syukurilah sebagai nikmat Allah yang sangat berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan akhlakmu.

Wahai saudariku, wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya. Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat. Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri, maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup. Dan dalam hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah.

Wanita itu berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.”

Saudariku, penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh seorang wanita. Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang menjijikkan.

Tapi, lihatlah perkataannya. Apakah engkau lihat satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya? Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya ia karena menderita penyakit ayan? Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.

Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita menutup auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam keadaan sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di saat sehat pun dengan rela hati membuka auratnya???

Saudariku, dalam hadits di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku pilih bersabar.”

Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik.

Saudariku, terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai kedudukan kedudukan mulia di sisi Allah dengan seluruh amalan perbuatannya. Maka, Allah akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang tidak disukainya. Kemudian Allah Memberi kesabaran kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR. Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599)

Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan Mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di sisi-Nya.

Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya, “Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap.

Wahai saudariku, seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya. Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang secara sadar justru membuka auratnya dan sama sekali tak merasa malu bila ada lelaki yang melihatnya? Maka, masihkah tersisa kehormatannya sebagai seorang muslimah?

Saudariku, semoga kita bisa belajar dan mengambil manfaat dari wanita penghuni surga tersebut. Wallahu Ta’ala a’lam.

Marji’:
Syarah Riyadhush Shalihin (terj). Jilid 1. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin. Cetakan ke-3. Penerbit Darul Falah. 2007 M.

Penulis: Ummu Rumman Siti Fatimah
Muraja’ah: ustadz Abu Salman

Sumber : Muslimah.or.id