Permata PAPA dan BUNDA (ALIF ROJA AL BASYA)


Mewangi kuntuman bahagia
Di halaman ayah serta bonda
Menatang selaut cahaya
Melerai resah dan gundah di jiwa
Segunung impian dicita

Selangit harapan didamba
Dibelai, dimanja mesra
Kaulah racun, kau penawar
Senyuman dan tangisanmu
Pengubat duka dan lara

C/O

Engkau umpama sebutir permata
Diperlubukkan kasih nan bersinar, bercahaya
Hiasi rumahtangga
Engkau harapan seisi keluarga
Panjatan doa dan airmata
Yang pasrah kepada Yang Esa
Kepadamu tercurah
Kasih sayang dan pengorbanan
Agar terus gemilang

Dididik, diasuh tiap masa
Diajarkan ilmu yang berguna
Mengenal Allah dan Rasul
Menyemai, menyubur iman di dada

Dilayur segala kekerasan
Dilentur dengan kelembutan
Dititip seuntai madah
Hidupmu mula dan berakhir
Menyusur fitrah dan sunnah
Bernoktah di penghujungnya

C/O

Tiada yang lebih membahagiakan
Melihat dirimu kian membesar, dewasa
Di dalam sejahtera
Usah terpesona pujukan dunia
Yang hanya menyilau pandangan
Memukau dengan keindahannya
Nasihat ayah bonda
Agar engkau lebih bersedia
Untuk menghadapinya

Bersemi kelopak kasih sayang
Di persada cinta yang sejati
Titisan susu ibunda
Menyegarkan, menghapuskan dahaga

Renjisan keringat dari ayahanda
Menyubur pohon kehidupan
Tuaian sebidang tabah
Buatmu doa dan harapan
Jadilah insan yang mulia
Pembela di hari tua

C/O

Waktu bisa merubah segalanya
Dewasalah dalam rahmat dan kasih Ilahi
Redahi pancaroba
Andai langkahmu tersasar kesimpangan
Pulanglah ke laman ayah bonda
Kembali menghuni di tamannya
Bersamalah semula
Menghirup embunan kasih sayang
Sedingin airmata bonda

Engkaulah permata ayah bonda....

Lagu : Adnan Abu Hassan
Lirik : Ito Lara

Sebaik-baik Istri

Sebaik-baik istri adalah apabila diberi, dia bersyukur; dan bila tak diberi, dia bersabar. Engkau senang bisa memandangnya dan dia taat bila engkau menyuruhnya.

Apabila seorang wanita (istri) menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya niscaya dia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

”Setiap jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri salehah, jika kamu lihat wajahnya maka menyenangkanmu, jika kamu minta sesuatu darinya maka akhlaknya memuaskanmu, jika kamu tak dirumah maka dijaganya dirinya, hartamu & anak2mu, jika kamu dekat dengannya maka sayang & ridho kamu padanya, jika kamu jauh darinya maka rindu kamu padanya

bestkael

Berbagi SUKA dan DUKA


Menonton film2 hollywood, khususnya film drama, ada satu percakapan yang menjadi standar untuk adegan dimana ketika
salah satu tokoh sedang mengalami konflik dan tokoh lainnya bertanya tentang keadaannya.

Biasanya sang tokoh yang sedang cemas itu, atau sedang sedih, atau sedang bingung karena konflik yang dialaminya, akan menjawab “Ya, saya baik2 saja”, meskipun kita tahu bahwa keadaannya tidaklah baik2 saja.

Sebuah ungkapan yang entah siapa pencetusnya berujar kira2 begini “Bila anda sedang berbahagia, bagilah kebahagiaan itu agar terasa lebih besar. Sebaliknya, bila anda sedang bersedih, bagilah kesedihan itu agar terasa lebih ringan.”

Dari kehidupan kita sehari2, tampak jelas sekali untuk membagi kebahagiaan tidaklah sesulit untuk membagi kesedihan.

Sebab dalam kegembiraan karena sesuatu kebahagiaan, kita mudah untuk berbagi, dan kita mudah untuk menemukan seseorang untuk tempat berbagi. Bukankah sangat mudah menemukan teman yang berkata “Ya” untuk setiap undangan makan dalam pesta ulang tahun, pernikahan atau pesta kelulusan?

Lain soal bila kita sedang bersedih. Seperti kebanyakan tokoh di film2, kita cenderung berbohong, merasa enggan atau malu untuk mengungkapkan kesedihan kita, kebingungan kita, kecemasan kita. Karena kita menganggap diri kita akan terlihat lemah atau cengeng karenanya.

Dan bukan hanya itu, juga untuk mencari seseorang yang bersedia mendengar keluh kesah kita, mencari seorang pendengar yang baik bagi kisah sedih kita tidaklah mudah.

Berbagi suka, bertambahlah sukanya.
Berbagi duka, berkuranglah dukanya.

Sungguh berbahagia bila dalam kehidupan ini kita mampu dan bersedia berbagi suka dan duka, bersama orang2 baik yang menjadi sahabat sejati dalam suka dan duka.

sumber : blog tetangga

Nikmat yang Terlambat


Apa yang ada jarang disyukuri
Apa yang tiada sering dirisaukan
Nikmat yang di kecap baru kan terasa bila hilang
Apa yang diburu timbul rasa jemu bila sudah di dalam genggaman

kita baru akan merasakan nikmatnya sehat ketika diuji dengan sakit
kita baru akan merasakan berharganya hidup ketika ajal kan menjelang
kita baru akan merasakan hangatnya kasih sayang orang tua ketika kita ditinggalkan mereka
Kita baru akan merasakan indahnya cinta ketika kita patah hati

Kita cuma seorang manusia yang selalu saja terlambat memahami betapa berharganya sesuatu yg kita miliki sampai mereka hilang dari genggaman.

bestk43l

Hati yang Terbolak Balik


“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad. Ketahuilah, dia adalah hati " (Riwayat Bukhari & Muslim, dari Nu'man bin Basyir)

Allah SWT tidak menciptakan manusia untuk sesuatu yang sia-sia, tetapi Allah membebaninya dengan perintah dan larangan. Salah satu nikmat dan karunia Allah SWT adalah hati. Kebahagiaan seorang hamba sangat tergantung pada sehat dan hidupnya hati. Hati ibarat raja terhadap anggota tubuh yang lain.

Bahasa Indonesia menyebut ‘qalb’ dengan istilah Qalbu dan menterjemahkan kata ‘qalaba’ dengan kata : ‘membolak-balik’. Terjemahan yang sederhana memang, tapi setidak-tidaknya bisa memberi sedikit gambaran tentang mahkluk yang kita sebut ‘hati’. Hati memang penuh misteri; ia adalah lautan yang tak bertepi, kata sebagian orang. Ia terbolak dan terbalik, ia tidak ‘tetap’ sebagai mana asal kata dari kata qalbu yang dikutip di atas. “Hati berada di jari-jari Allah” demikian sabda Rasulullah SAW. Pada hadist lain Rasul SAW bersabda :”Iman itu di sini, sambil beliau menunjuk ke dadanya ( baca : hati ). Karena sifatnya yang terbolak balik ini, Rasul dalam doa beliau memanggil Allah dengan sebutan “ Ya Zat Yang Maha Membolak-balik hati. Allah yang Maha Tau dari apa yang di inginkan sang hati. Karena Maha suci Allah yang senantiasa membolak balikkan hati. Hati yang laksana bulu di antara hembusan angin akan terus berbolak balik, kecuali jika Allah menguatkannya.



Hati seperti telapak tangan, ada sisi putih ketika telapak tangan menghadap ke atas dan ada sisi hitam ketika telapak tangan menghadap ke bawah, dan semudah itu pula hati terbolak balik, semudah membolak balikkan telapak tangan.

bestk43l